Mengapa kita harus Belajar?

Mengapa anak ( manusia ) Perlu dan harus dididik ? Pertanyaan itu menuntut jawaban yang tidak berbeda dengan pertanyaan mengapa anak ( manusia ) harus belajar? Sebagai jawaban terhadap pertanyaan ini, agaknya kita sependapat bahwa di dunia ini tak ada makhluk hidup yang sewaktu baru dilahirkan sedemikian tidak berdayanya seperti bayi manusia. Sebaliknya, tidak ada makhluk hidup lain di dunia ini yang setelah dewasa mampu menciptakan apa yang telah diciptakan manusia dewasa. Jika bayi manusia  baru manusaiyang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa dewasa yang lain, tidak belajar, niscaya binasalah ia. Ia tisdak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik/diajar oleh manusai. Benar bahwa bayi yang dilahirkan telah membawa beberapa naluri/instink dan potensi – potensi yang di perlukan untuk kelangsungan hidupnya, tetapi jumlahnya terbatas sekali. Jika potensi – bawaan itu tidak mungkin berkembang baik tanpa pengaruh dari luar.
Pengertian Belajar.
sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi.
a.)    Hilgard dan Bower, dalam buku Theoris Of Learning ( 1975 )
Mengemukakan; Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang – ulamg dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau sadar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan – keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dsb )

b.)    Gagne, dalam buku The Conditions Of Learning ( 1997 )
Menyatakan bahwa: Belajar terjad apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga prbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi

c.)    Morgan, dalam buku Introducion to Psykology
Mengemukakan; Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

d.)    Witherington, dalam buku Educational Psycology
Mengemukakan: Belajar adalah suatu prubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Dari definisi – definisi yang dikemukakan diatas dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian, tentang belajar, yaitu bahwa
a.       Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, diamana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b.      Belajar merupakansuatu perubahaan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan – perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c.       Untuk yang disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap; harus merupakan akhir daripda suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit  di tentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari – hari, berbulan – bulan ataupun bertahun – tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan – perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motaivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang bisasanya hanya berlangsung sementara.
Tingkah laku yang menglami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Related Posts