Pascalebaran, permintaan handphone atau telepon seluler di Magelang melonjak cukup signifikan. Terlihat dari tingkat penjualan di masing-masing konter yang meningkat dua sampai enam kali lipat dibanding hari-hari biasa.
Yuli Ardianto, karyawan konter 58 Cell mengatakan, sejak beberapa hari sebelum Lebaran penjualan telepon genggam mulai meningkat. Peningkatan terus terjadi hingga puncaknya pada H+2 sampai H+4 Lebaran atau bertepatan dengan akhir pekan lalu.
“Kondisi ini seperti sudah siklus tahunan setiap Lebaran penjualan ponsel melonjak baik sebelum maupun sesudahnya. Mungkin sekarang handphone sudah seperti baju atau sandal yang wajib baru dikenakan atau dibawa saat Lebaran,” ujarnya di konternya Jl Tidar.
Dia menjelaskan, peningkatan penjualan masing-masing konter berbeda satu sama lain. Di konternya sendiri, penjualan meningkat hingga enam kali lipat dibanding hari biasa di luar Ramadan atau Lebaran.
“Rata-rata setiap hari keluar 30 unit berbagai merek atau jauh lebih tinggi dari hari biasa yang hanya 5-10 unit. Mayoritas berupa ponsel buatan China seperti Nexian, GStar, Maxtron, dan sebagainya karena selain harganya murah juga memiliki fitur lengkap,” katanya.
Namun demikian, kata Yuli penjualan sebanyak itu belum maksimal. Hal ini karena persiapan mengantisipasi lonjakan tersebut tidak maksimal terutama dalam hal persediaan barang tidak terlampau banyak sehingga tidak seimbang antara stok dan kebutuhan.
“Sekarang barangnya terbatas. Padahal, kalau barangnya lengkap penjualan bisa lebih dari 30 unit per hari. Tapi cukuplah penjualan sebanyak itu karena kondisi tahun ini masih lebih baik dari tahun lalu yang cenderung sepi,” paparnya.
Peningkatan penjualan dialami juga Flash Phone di kawasan Pusat Kulakan Handphone & Komputer Jaecindo Magelang. Lestari (19), karyawannya mengutarakan, penjualan hanphone melonjak hingga 100 unit per hari terutama pada H-1 dan H-2 Lebaran.
“Setelah Lebaran agak menurun tapi masih terbilang tinggi, sekitar 50-60 unit per hari berbagai merek. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding hari biasa yang kurang dari 50 unit setiap hari,” ungkapnya.
Seperti 58 Cell, kata Lestari penjualan terbanyak pada ponsel China seperti Nexian, Maxtron, Blueberry, dan sebagainya. Sementara handphone yang sudah branded seperti Nokia, Samsung, dan Sony juga cukup laris meski tidak selaris ponsel China.
Seperti 58 Cell, kata Lestari penjualan terbanyak pada ponsel China seperti Nexian, Maxtron, Blueberry, dan sebagainya. Sementara handphone yang sudah branded seperti Nokia, Samsung, dan Sony juga cukup laris meski tidak selaris ponsel China.
“Selain fiturnya lengkap, harga hape China juga lebih murah dibanding hape branded. Apalagi untuk saat ini harga cenderung turun rata-rata Rp 10.000-Rp 20.000 per unit dan banyak produk baru keluar sehingga konsumen sangat dimanjakan oleh beragam pilihan dan harga murah,” jelasnya.