1. Pelajari tarif "roaming"
Harga tarif menelepon, SMS, dan internet-an dari luar negeri (roaming) tentu berbeda pada saat aktivitas tersebut dilakukan di dalam negeri. Biasanya, harga ini bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.
Meningkatnya harga tersebut disebabkan operator lokal biasanya tidak memiliki infrastruktur jaringan di luar negeri. Oleh karena itu, mereka harus "menyewa" atau bekerja sama bersama dengan operator lokal untuk menghadirkan layanan.
Oleh karena itu, pelajari dulu harga roaming dari tiap operator. Jika tidak ingin berganti operator dari yang digunakan sekarang, sebaiknya tetapkan budget menelepon, SMS, dan ber-internet.
Operator Indonesia sendiri sudah banyak menawarkan paket roaming dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan gratis. Sebagai contoh, operator XL Axiata menawarkan paket data roaming secara gratis di beberapa negara tertentu selama beberapa hari saja.
Jika harus membayar pun, biasanya operator lokal sudah menyediakan paket roaming dengan tarif yang sangat terjangkau.
2. Ganti kartu SIM dengan operator luar negeri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menggunakan kartu dari operator negara asal terkadang dapat membuat tagihan ponsel Anda membengkak. Anda bisa saja membeli paket roaming dari operator lokal.
Namun, jika merasa tarifnya masih cukup mahal, Anda bisa menggunakan kartu SIM lokal dari negara yang dituju. Tidak usah khawatir akan dukungan jaringan karena biasanya ponsel yang banyak beredar belakangan ini sudah mendukung jaringan yang sama dari seluruh dunia.
Sebaiknya, beli kartu SIM pre-paid agar Anda bisa memperkirakan dana yang akan dipakai untuk berkomunikasi. Keuntungan lainnya, kartu jenis ini biasanya dijual secara bebas di toko serba ada atau outlet-outlet yang ada di bandara.
3. Matikan paket data
Sebaiknya, matikan paket data Anda sebelum berangkat ke luar negeri. Meskipun tidak digunakan, beberapa aplikasi sosial media biasanya akan tetap "menyedot" pulsa karena terus mengunduh update.
Cara termudah untuk mematikan paket data ini adalah dengan menyalakan modus Airplane atau pesawat terbang. Dengan menyalakan mode ini, semua jaringan radio, seperti GSM, Wi-Fi, dan Bluetooth akan dimatikan.
4. Unduh peta "offline"
Tidak ingin tersesat di luar negeri? Cara termudah adalah dengan menggunakan peta. Namun, biasanya para pelancong sudah mulai enggan menggunakan peta fisik. Turis biasanya sudah menggunakan peta digital yang ada di ponsel pintar.
Biasanya, aplikasi peta akan terus mengunduh gambar peta tempat kita berada. Tentunya, hal tersebut menggunakan paket data. Nah, jika tidak ingin repot-repot mencari hotspot Wi-Fi atau mencari internet terlebih dahulu, sebaiknya unduhlah peta negara yang ingin dituju, sebelum meninggalkan negara.
5. Menelepon via Wi-Fi
Gunakan aplikasi-aplikasi VoIP apabila ingin menelepon ke negara asal. Gunakan saja Wi-Fi agar lebih hemat. Aplikasi-aplikasi seperti Skype, Video Call Facebook, dan Google Voice mengizinkan penggunanya menelepon sepanjang waktu, asalkan terhubung ke Wi-Fi.
6. Ganti layar kunci ponsel
Khawatir tersesat? Peta memang jawabannya. Namun, layar kunci di ponsel juga bisa membantu Anda menemukan arah.
Caranya? Taruhlah informasi tempat yang ingin Anda tuju di layar tersebut. Suatu ketika Anda tersesat, tunjukkanlah informasi tersebut ke orang lokal.
Tips ini juga berlaku bagi Anda yang khawatir kehilangan ponsel di negara lain. Taruh saja informasi darurat, seperti alamat tempat tinggal selama di negara tersebut, e-mail yang bisa dihubungi, atau nomor telepon alternatif. Niscaya, orang yang menemukan ponsel tersebut tidak akan kesulitan informasi untuk menghubungi Anda.
7. Unduh aplikasi "mobile chat"
Unduhlah aplikasi seperti WhatsApp, BBM, WeChat, atau Line. Aplikasi tersebut dapat menghemat biaya SMS. Hanya dengan terhubung ke Wi-Fi, Anda dapat saling mengirimkan dan menerima pesan.
Aplikasi-aplikasi mobile chat pun biasanya sudah menyediakan fasilitas Voice Call.