Dari kecil kita sudah diajarkan tentang banyak hal, salah satunya adalah menulis. Dan itu pengantar sangat penting untuk kita bisa membaca aksara dan huruf. Problemnya sangat sukar sekali untuk pengantar seperti itu dan itu tidak membutuhkan waktu sehari dua hari tapi bahkan bisa berbulan - bulan. Solusinya hanya dengan tekun dan minat bisa mengurangi waktu yang tidak selama itu.
sebagai inspirasi http://www.anneahira.com/penulis-terkenal-indonesia.htm saya mengutip dari link ter sebut " Buah cipta dari rangakaian kata dan pikir yang mendobrak kebiasaan yang kaku, buat karya penulis dapat disukai oleh pembaca dan lantas dapat menjadikan minat pembaca awam bisa jadi meningkat." jadi memang dengan menulis itu bisa menciptakan sebuah pemikiran yang pantas untuk dipublikasikan atau bisa menjual produk.
sebagai inspirasi http://www.anneahira.com/penulis-terkenal-indonesia.htm saya mengutip dari link ter sebut " Buah cipta dari rangakaian kata dan pikir yang mendobrak kebiasaan yang kaku, buat karya penulis dapat disukai oleh pembaca dan lantas dapat menjadikan minat pembaca awam bisa jadi meningkat." jadi memang dengan menulis itu bisa menciptakan sebuah pemikiran yang pantas untuk dipublikasikan atau bisa menjual produk.
Kembali lagi ke topik yaitu " Menulis " kebanyakan setiap orang itu malu untuk mempublikasikan karya tulisannya itu, salah satu alasan yang bisa mengahambat karya - karyanya bahwa seseorang itu memiliki karya dalam kepenulisan. Berhubung saya bergiat dalam bidang seni sifat seperti itu tidaklah perlu ditimbulkan sebaiknya sifat itu haruslah dijauhkan atau ditinggalkan. Kita bisa lihat karya - karya seperti Andrea Hirata dan Habiburrahman bisa media untuk bidan aspirasi.
Masih ada kebutuhan yang lain lagi untuk aktivitas menulis.
yang sejauh ini saya pelajari... ?
yang sejauh ini saya pelajari... ?
1. Kemauan.
Tidak ada kemauan tentu tidak mau menulis. Mungkin ada yang dipaksa, tapi mau-nya karena terpaksa. Berarti masih mau. Masih ada kemauan.
Dasarnya yang utama adalah niat. Niat menulis atau tidak. Jika tidak niat, mana ada kemauan menulis.
Dasarnya yang utama adalah niat. Niat menulis atau tidak. Jika tidak niat, mana ada kemauan menulis.
Dorongan niat, akhirnya menjadi kemauan dengan sukarela. Jadilah tulisan.
2. Ada yang dituliskan.
Kalau tidak ada yang mau dituangkan dalam tulisan, ya mau nulis apa? Begitu kan?
Ada curhat, cerita pengalaman, apa yang diketahui, nulis puisi, cerpen, karya ilmiah, laporan, pemikiran, kisah, tip trik, prediksi, analisa. Apapun itu dalam pikiran dan perasaan, intinya adalah ada yang dituliskan.
Ada curhat, cerita pengalaman, apa yang diketahui, nulis puisi, cerpen, karya ilmiah, laporan, pemikiran, kisah, tip trik, prediksi, analisa. Apapun itu dalam pikiran dan perasaan, intinya adalah ada yang dituliskan.
3. Bisa menulis dan membaca.
Nah… Yang ini merupakan kebutuhan pokok non fisik juga untuk bisa menulis. Lho, kenapa membaca juga ikut serta?
Karena kalau kita menulis, otomatis juga membaca. Benar tidak?
Karena kalau kita menulis, otomatis juga membaca. Benar tidak?
Apalagi ya yang dibutuhkan untuk bisa menulis??
Untuk Kemampuan??
Jika minimal sudah mempunyai tiga kebutuhan menulis seperti di atas, saya yakin semuanya mempunyai kemampuan.
Dan bisa menjadikan tolak ukur untuk hasil karya - karya menulis di dunia sehari - hari.